Lokasi Anda saat ini adalah:Telkom Indonesia > Tekno
Penataan Kawasan Kumuh di Kota Yogya Sasar Tiga Wilayah
Telkom Indonesia2025-03-24 17:17:33【Tekno】9rakyat jam tangan
Perkenalanslot88dewaMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta setiap tahun berupaya mengurangi kawasan kumuh. Pada tahun 20 data keluaran sydney 2023
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta setiap tahun berupaya mengurangi kawasan kumuh. Pada tahun 2024 penataan kawasan kumuh menyasar di tiga wilayah. Penataan kawasan kumuh itu sebagian besar berada di bantaran sungai berupa penataan permukiman, diKotaYogyaSasarTigaWilayah data keluaran sydney 2023 talut, jalan lingkungan, saluran air hujan dan sanitasi.
“Penataan kawasan kumuh tahun ini di Terban, Prenggan dan Pringgokusuman,” kata Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan, Senin (6/5/2024).
Dia menyatakan penataan kawasan kumuh di Terban tepatnya di wilayah RW 1 di timur Jembatan Sardjito berupa permukiman, talut, jalan inspeksi atau lingkungan, saluran air hujan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal. Penataan kawasan kumuh di Terban menggunakan dana APBN dari Dana Alokasi Khusus sekitar Rp 4 miliar dan APBD sekitar Rp 8 miliar.
“Penataan ini masuk program penataan permukiman kumuh terpadu. Makanya masuk semua dari dana pusat dan APBD keroyokan sehingga langsung terlihat hasilnya,” paparnya.
Penataan kawasan kumuh di Terban masuk dalam 10 paket strategis Pemkot Yogyakarta tahun 2024 karena skalanya besar. Pihaknya mengakui penataan kawasan kumuh di Terban menggunakan dana cukup besar karena ada konsolidasi lahan untuk penataan permukiman. Penataan permukiman dengan konsolidasi lahan atau peremajaan itu, rumah warga yang mepet di atas bantaran sungai dimundurkan rata-rata 8-10 meter. Permukiman di Terban yang akan ditata itu dihuni sekitar 20 kepala keluarga (KK).
“Rumahnya dirobohkan semua, nanti dibangun baru. Dengan metode konsolidasi atau peremajaan itu kami punya tagline penataan Mahananni yaitu perumahan dan permukiman layak huni. Mahananni itu dalam bahasa Jawa artinya menjadi sebab selanjutnya, sehingga diharapkan dengan perumahan dan permukiman layak huni menyebabkan kampung menjadi lebih nyaman,” terang Sigit.
Dia menjelaskan konsep penataan kumuh di Terban dilakukan dengan cara menata bagan-bagan tanah yang selama ini tersebar tak beraturan digeser menjauh dari sungai. Lalu dibangun rumah deret. Rumah warga terdampak akan dibangun lagi dengan luasan yang sama seperti sebelumnya tapi dengan dua lantai. Misalnya sebelumnya luas tanahnya 60 meter persegi maka setelah penataan mendapat 30 persegi dengan bangunan rumah dua lantai sehingga luasannya tetap sama. Sisa lahan akan digunakan untuk hunian bagi warga, yang sebelumnya rumahnya mepet sungai.

“Tahapan penataan kawasan kumuh di Terban sudah mulai pembongkaran rumah warga. Ada biaya kos (untuk tempat tinggal sementara) Rp 500 ribu per bulan selama enam bulan,” tuturnya.
Sedangkan penataan kawasan kumuh di Prenggan ada di wilayah RW 1 berupa pembangunan sanitasi. Dia menyebut pembangunan sanitasi di Prenggan itu menggunakan dana APBD sekitar Rp 1 miliar. Konsep penataan kawasan kumuh di Prenggan juga akan memundurkan permukiman sekitar 3 meter, tapi untuk saat ini penataan belum menyentuh permukiman.
Sementara penataan kawasan kumuh di Pringgokusuman berupa penataan permukiman dengan dana sekitar Rp 1,5 miliar dan sanitasi sekitar Rp 1,25 miliar. Sigit mengutarakan penataan juga dilakukan dengan konsolidasi tanah dengan menata bagan-bagan tanah. Kawasan kumuh di Pringgokusuman itu dihuni sekitar 11 KK. Pihaknya menegaskan sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat yang rumahnya terdampak terkait penataan kawasan kumuh di Terban, Prenggan dan Pringgokusuman.
“Yang Pringgokusuman tahapan pekerjaan, baru kontrak (paket pekerjaan) awal Mei ini. Permukiman warga di bantaran sungai yang ditata itu, tanahnya semua Sultan Ground. Yang di Pringgokusuman dan Terban,” imbuh Sigit
Secara terpisah salah satu warga Terban yang rumahnya masuk penataan kawasan kumuh, Wahono berharap penataan bisa cepat selesai. Setelah rumahnya dibongkar, dia dan keluarganya sementara tinggal di rumah susun sewa (Rusunawa) Gemawang. Dia sudah menerima dana Rp 500 ribu/bulan selama 6 bulan dari Pemkot Yogyakarta terkait penataan kawasan kumuh untuk menyewa rusunawa. “Ya semoga bisa cepat selesai. Jadi warga senang dan tenang. Rumah yang jelek jadi bagus. Nanti dibangun rumah lagi jadi lantai dua,” ucap Wahono didampingi istrinya ditemui saat mengecek kondiri rumah yang dibongkar. (Tri)
Besar!(5)
Artikel sebelumnya: Simphony Kerontjong Moeda Hipnotis Ribuan Penonton
Artikel selanjutnya: 539 Paket Ramadhan Disalurkan Untuk Penjaga Masjid, Penggali Kubur dan Kaum Rois
Berita terkait
- Pemkot Targetkan Bangun 170 Perpustakaan Kampung
- Tutup TPS Jatimuilyo, warga kelola sampah secara kolektif
- Kelurahan Sorosutan Jadi Sasaran TMMD Tahap II 2019
- Wakil Walikota Pantau Langsung Uji Coba Malioboro Semi Pedestrian
- Kinerja Fisik Pemkot Yogya Tahun 2022 Capai 99,81 Persen
- Walikota Yogyakarta: Suporter Rukun, PSIM Juara
- Yogyakarta Siapkan Tujuh Posko Lebaran, Ada Layanan Kesehatan
- Tukar Pikiran Smart City, Wakil Bupati Bangka Kunjungi Pemkot Yogyakarta
- Wisata Edukasi SASKIA Ajak Pelajar Kota Yogya Berkreasi di Akhir Pekan
- Bank Jogja Sabet Dua Penghargaan Infobank Digital Brand Awards 2019
Berita hangat
Rekomendasi berita
Wawali Bagikan Paket Sembako Sembari Gowes Kampung
Walikota Lantik 18 Pejabat Fungsional Pemkot Yogya
Walikota Yogyakarta: Suporter Rukun, PSIM Juara
Kecamatan Danurejan, Gelar Danurejan Expo
Dana Kelurahan di Kotabaru Sasar Permasalahan Kampung
1340 Peserta Ikut Senam Sehat PKH di Lapangan Karangwaru Yogya
Sejumlah Panitia Masjid Ikuti Pelatihan Penyembelihan Hewan Qurban
Walikota Yogyakarta: Suporter Rukun, PSIM Juara