Lokasi Anda saat ini adalah:Telkom Indonesia > Bola
Tambah Rentetan Prestasi, Yogya Terbaik Pertama Penghargaan Pembangunan Daerah 2022
Telkom Indonesia2025-05-18 17:50:41【Bola】8rakyat jam tangan
Perkenalanklasemen bri liga 1 2023 2024Menyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Jakarta – Setelah mendapat penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian dari Kementerian Keuangan dan Juara demo slot seperti asli
Jakarta – Setelah mendapat penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian dari Kementerian Keuangan dan Juara Terbaik Pertama kategori PPID Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik dari Komisi Informasi Daerah DIY,demo slot seperti asli Kota Yogyakarta kembali menambah raihan prestasi di bulan September menjadi Kota Terbaik Pertama pada Penghargaan Pembangunan Daerah 2022.
Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) merupakan apresiasi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kepada pemerintah daerah dalam penyusunan perencanaan yang berkualitas, pencapaian target-target pembangunan daerah, dan juga inovasi pembangunan yang telah dilakukan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa secara langsung memberikan Piala PPD Kategori Kota Terbaik Pertama Tahun 2022, kepada Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/9/2022).
PPD Tahun 2022 diberikan kepada tiga kategori pemerintah daerah yaitu provinsi, kabupaten, dan kota. Selain itu juga diberikan penghargaan khusus yaitu bidang ekonomi hijau dan rendah karbon, inisiasi awal sirkular ekonomi, serta penanggulangan kemiskinan masa pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya, Suharso Monoarfa mengatakan Penghargaan Pembangunan Daerah yang diberikan bertujuan mendorong pemerintah daerah melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien dalam pencapaian sasaran pembangunan. Selain itu juga untuk memotivasi pemerintah daerah berinovasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
“Penghargaan ini harapannya dapat mendorong pemerintah daerah menyusun perencanaan yang konsisten, komprehensif, terukur, dan dapat dilaksanakan. Begitu juga kaitannya dengan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pusat dan daerah,” kata Suharso Monoarfa.
Pj Walikota Yogyakarta Sumadi, setelah mendapat penghargaan tersebut mengatakan, penghargaan dari Bappenas atas inovasi Kampung Sayur bisa menunjukkan bahwa meski Kota Yogyakarta punya keterbatasan pada lahan pertanian, tetapi sumber daya manusia yang dimiliki itu kreatif dan inovatif. Melalui adanya lorong sayur yang ada di banyak kampung.
“Dari tahun 2017 itu hanya ada 69 lorong sayur atau kampung sayur, sekarang sudah bertambah menjadi 115 yang diberdayakan untuk menanam aneka sayuran. Inovasi ini pada dasarnya juga bukan sekadar untuk ketahanan pangan saja, tapi juga menguatkan solidaritas dan gotong royong masyarakat untuk mendukung penguatan kualitas gizi masyarakat dalam pencegahan stunting. Hasil panen kampung sayur hanya 30 persen yang dijual ke pasaran, sisanya untuk dibagikan untuk warga sekitar,” ujar Sumadi.
Pada acara Penyerahan Piala PPD Tahun 2022 juga dilakukan Workshop Sharing Knowledge Pembangunan Daerah. Di kesempatan tersebut, Yogyakarta sebagai Kota Terbaik Pertama bertindak sebagai narasumber membagikan paparan terkait strategi dan inovasi pembangunan daerah sebagai praktik cerdas untuk dapat dipelajari daerah lain, yang disampaikan oleh Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono.
Dalam paparannya, Agus Tri Haryono menyampaikan pembangunan Kota Yogyakarta secara aktif dan komunikatif melibatkan seluruh stakeholder sejak perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Melalui program Gandeng Gendong dan 5K yaitu kota, kampung, komunitas, korporat, dan kampus agar program-program pembangunan terus bisa digerakkan.
“Pembangunan Kota Yogyakarta berfokus pada sumber daya manusia, angka Indeks Pembangunan Manusia Yogyakarta mencapai 87,18 dan menduduki peringkat pertama di Indonesia sejak 2010 sampai 2021. Selain itu juga dalam ketahanan pangan melalui program urban farming yang bernama Kampung Sayur dengan moto Mangan Opo Sing Ditandur Nandur Opo Sing Dipangan, yang artinya adalah memakan apa yang ditanam dan menanam apa yang dimakan,” papar Agus Tri Haryono . (Jul)
Besar!(81)
Artikel sebelumnya: Menulusuri Kemegahan Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta
Artikel selanjutnya: Fasilitasi Wisatawan Blusukan Kampung Wisata, Jogja Bike luncurkan Unit MTB
Berita terkait
- Pemkot Yogya Dorong Inovasi Masyarakat Lewat AIP
- Pemkot Apresiasi 10 Pemenang Pengawasan Pajak Daerah
- Hadapi Pemilu 2024, ASN Harus Tingkatkan Netralitas
- Pembangunan di Kota Yogya Harus Berbasis Pengurangan Resiko Bencana
- Pilah Sampah dari Rumah, Kelola Manfaatnya
- Pemkot Yogya Perbanyak Pelatihan Kerja untuk Atasi Kemiskinan
- Sinergi Berbagai Elemen Tingkatkan Realisasi Keuangan Pemkot Yogya
- Ratusan Warga Menari Topeng Meriahkan Festival Jeron Beteng
- Pemkot Yogya Terima Kunjungan Plt Walikota Pematangsiantar
- JSS Wakili Indonesia Ikuti Kompetisi Layanan Publik Internasional
Berita hangat
Rekomendasi berita
Kabupaten Banyumas Belajar Pengelolaan Keuangan di Kota Yogya
Pemkot Yogya Berikan Hiburan Edukatif Online untuk Anak melalui Starla
PSC 119 YES Respon Kegawatdaruratan di Kota Yogya dalam 15 Menit
Sistem Priority Vehicle Mudahkan Kendaraan Gawat Darurat Melintas Cepat
Waspada Antraks, Warga Diimbau Konsumsi Daging yang Ada Label Sehat
Pemkot Yogya Ajak Semua Pihak Hapus Kemiskinan Ekstrem
PRS 2023 Promosikan UMKM Unggulan Kota Yogya
Menelusuri Alat Pengirim Pesan Rahasia Zaman Perjuangan di Museum Sandi Kotabaru