Lokasi Anda saat ini adalah:Telkom Indonesia > Pemilu

Wakil Walikota Ingin Yogyakarta Istimewa dengan Peran Lansia dalam Pembangunan

Telkom Indonesia2024-10-04 04:18:43【Pemilu】8rakyat jam tangan

Perkenalanpusat server thailandMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Kota Yogyakarta memperingati Hari Lansia 2019 di Halaman Balaikota Yogyakarta, Minggu (30/6/2019) pa queensports99

Kota Yogyakarta memperingati Hari Lansia 2019 di Halaman Balaikota Yogyakarta,queensports99 Minggu (30/6/2019) pagi. Pada momentum itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi ingin lansia memiliki peran penting dalam proses pembangunan.

Heroe menyebut, Kota Yogyakarta termasuk kota istimewa karena derap langkah pembangunan banyak diwarnai oleh partisipasi yang luar biasa dari kaum lansia. Ia berharap agar kaum lansia diberikan akses yang besar untuk turut dalam pembangunan.

“Angka lanjut usia di Kota Yogyakarta semakin besar, bahkan hampir seimbang dengan angka usia produktif dan anak anak. Untuk itu pemerintah kota harus siap memberikan fasilitas kepada lansia,” jelasnya.

Setiap program pembangunan harus memberikan perhatian kepada anak-anak perempuan lansia, kelaurga miskin dan kelompok lanjut usia, ini fokus perhatian seluruh program Pemerintah Kota Yogyakarta.

Lebih lanjut Heroe mengungkapkan, Nilai dan budaya bangsa Indonesia yang menempatkan orang tua sebagai kelompok yang harus dihormati dalam kehidupan berkeluarga, berbangsa dan bernegar.”

“Karena itu merupakan kearifan lokal yang patut kita lestarikan dan diejawantahkan dengan sebaik-baiknya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, jelasnya, telah meningkatkan haparan hidup masyarakat sehingga jumlah penduduk lanjut usia pun meningkat. Bertambahnya jumlah lansia berarti kabar baik, karena kepedulian masyarakat akan  kesehatan menunjukkan peningkatan.

“Dan menjadi tua bukanlah hambatan untuk terus berpartisipasi dalam setiap proses pembangunan. Hanya saja pelaksanaannya perlu menyesuaikan dengan kondisi fisik lansia,” ucapnya.

Aktifitas produktif para lansia tetap harus dikembangkan, kegiatan yang mengarah pada sisi spiritual keagamaan, seperti pengajian hendaknya tetap diimbangi dengan kegiatan lain yang bersifat ketrampilan fisik dan sosial yang bersifat produktif sekaligus menghibur para lansia tersebut.

“Marilah kita mengembangkan ”karier kedua” dalam usia lanjut, berperan mengisi berbagai kegiatan pembangunan, sosial kemasyarakatan dengan segala kearifan, pengetahuan, keahlian, ketrampilan, pengalaman, usia dan kondisi fisiknya. Menjadi lansia yang sanggup memberdayakan dirinya sendiri, menolong dirinya sendiri, dan tetap produktif,” jelasnya. (Tam)

Besar!(3)