Lokasi Anda saat ini adalah:Telkom Indonesia > Tekno
Pisahkan Truk Sampah Organik dan Residu di Depo
Telkom Indonesia2024-12-14 21:14:43【Tekno】7rakyat jam tangan
Perkenalanlevis 4d slotMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan berbagai hal untuk mendukung pemilahan sampah aga rekap macau
GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan berbagai hal untuk mendukung pemilahan sampah agar volume yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA) berkurang. Salah satunya memisahkan truk sampah organik dan residu di tiap depo atau tempat pembuangan sementara (TPS). Pemisahan truk sampah organik dan residu untuk memudahkan masyarakat yang membawa sampah ke depo/TPS.
“Di depo sekarang ada dua truk. Satu truk untuk sampah organik dan satu truk untuk sampah residu, rekap macau” kata Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, belum lama ini.
Pihaknya menegaskan penyediaan dua truk sampah terpisah di depo itu adalah salah satu upaya mendukung pengelolaan sampah. Sarana truk pengangkut sampah juga sudah ditambah. Aman menyebut sudah menggelontorkan anggaran hampir Rp 25 miliar dalam APBD Perubahan 2022 ke DLH Kota Yogyakarta untuk pengadaan 20 unit truk. Sebagian besar truk compactor dan sebagian dump truck. Termasuk 3 truk compactor dan dump truck untuk Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta.
“Dengan truk compactor kita bisa mengepres sampah sehingga kadar air bisa turun, dan bobot sampah yang dibawa ke TPA Piyungan bisa berkurang. Ini juga salah satu keseriusan kita mengelola sampah,” terang Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta itu.
Aman mengakui pada seminggu awal gerakan zero sampah anorganik baru bisa mengurangi volume sampah sekitar 15 ton/hari. Oleh sebab itu sosialisasi dan edukasi gerakan zero sampah anorganik di basis wilayah terus berlangsung. Pihaknya menargetkan bisa mengurangi berkisar 20-30 persen dari sekitar 250 ton volume sampah dari Kota Yogyakarta yang dibawa ke TPA Piyungan.
“Mudah-mudahan akhir Januari ada penambahan signifikan dari sampah yang dikelola artinya sampah bisa turun. Targetnya yang dibawa ke Piyungan turun minimal 50 sampai 75 ton,” tambah Aman.
Aman menjelaskan target penurunan volume sampah berkisar 50- 75 ton itu mendasarkan pada persentase jenis sampah yang dibawa ke TPA Piyungan selama ini. Komposisi sampah organik sekitar 60 persen dan anorganik 40 persen. Namun menurut Aman, dari 40 persen sampah anorganik itu biasanya sekitar 10- 20 persen adalah sampah residu seperti sampah kemasan plastik, popok dan, pembalut wanita. Untuk itu ditargetkan pengurangan 20- 30 persen sampah dari gerakan zero sampah anorganik.
Meski demikian sesuai rencana, 3 bulan pertama gerakan zero sampah anorganik adalah proses membiasakan masyarakat mengelola sampah anorganik. Termasuk untuk menilai sejauh mana pengelolaan sampah dengan gerakan zero sampah anorganik. “Tapi ya tiga bulan waktu yang setidaknya untuk menilai bagaimana kondisi persampahan dengan gerakan zero sampah anorganik,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan upaya pemisahan truk sampah organik dan residu terus digalakan di depo dan TPS. Terutama di depo dan TPS yang lokasinya bisa menampung 2 truk. Beberapa TPS yang bisa menampung 2 truk sudah dibuat tulisan untuk truk sampah residu dan truk sampah organik.
“Proses berjalan di TPS yang bisa memuat dua truk atau lebih. Sudah kita tulis kendaraan residu dan organik. Yang sudah misalnya di TPS Tompeyan dan Pengok,” tandas Sugeng. (Tri)
Keterangan foto : TPS Tompeyan Kemantren Tegalrejo sudah menyediakan truk terpisah untuk sampah residu dan organik.
Besar!(67)
Artikel sebelumnya: Kecamatan Danurejan, Gelar Danurejan Expo
Artikel selanjutnya: Pemkot Berikan Tali Asih Anak Panti Asuhan di Kota Yogya
Berita terkait
- Pemkot Yogya Buka Peluang Kerja Sama Antar Daerah
- Guyub Murup Tutup Jogja Tandang Kreatif Tahun 2022
- Rayakan Keberagaman di Kota Jogja Lewat Parade Seni Budaya Lintas Etnis
- Tiba di Kota Yogya, Satu Jemaah Haji Masih Dirawat di Tanah Suci
- Dindukcapil Targetkan 100 Persen Perekaman KTP Pemilih Pemula Jelang Pemilu
- Kampung Purbayan Terbaik Kedua Desa Wisata se-Indonesia
- Layanan Puspaga Kenari Cegah Perkawinan Anak di Kota Yogya
- Kenalkan Upacara Adat Panggeh Temanten kepada Generasi Muda
- Pemkot Yogya Kembali Membuka Layanan Pengujian Kendaraan Bermotor
- Geliatkan Yogya Selatan Lewat J-Tugu Agro Expo
Berita hangat
Rekomendasi berita
Wawali Hadiri ‘Coffee Talk’ di Taman Pintar Yogya
Tiga Perangkat Daerah Raih Penghargaan Kearsipan Terbaik
Tiga Kelurahan di Kota Yogya Ikuti Penilaian Lomba UP2K
Pemkot Yogya Buka Proposal Dana Penelitian untuk Tahun 2024
Lomba MTQ Ajang Tingkatkan Kemampuan Baca Tulis Al Quran
Pemkot Yogya Tingkatkan Kapasitas Dalam Penentuan Tarif Layanan
JDIH Pusat Rujukan Regulasi Hukum di Kota Yogya
Jalani Masa Karantina, Calon Paskibraka Tingkatkan Wawasan Kebangsaan